Mamuju,
Sulawesi Barat --- Kurikulum 2013 bertujuan mendorong peserta didik
untuk mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Setelah berjalan selama satu semester, implementasi Kurikulum 2013
terbukti mampu mencapai tujuan tersebut. Misalnya peserta didik di SDN 1
Unggulan Mamuju, Sulawesi Barat, yang terlihat lebih aktif.
“Dengan telah dilaksanakannya Kurikulum 2013 ini
siswa terlihat lebih aktif lagi dibanding sebelumnya. Kurikulum 2013
sangat baik. Kami mendukung Kurikulum 2013, selama ke arah yang lebih
baik untuk pendidikan di Indonesia kami mendukung sepenuhnya,” kata
Ferdi, guru kelas IV SDN 1 Unggulan Mamuju, Sulbar, saat diwawancarai
Tim Portal Kemdikbud di Gedung SDN 1 Unggulan Mamuju, (17/12).
Ia mengakui, ada hambatan yang dialami guru dalam
mengajar Kurikulum 2013, salah satunya konsep Kurikulum 2013 yang
tematik. “Mungkin lama-kelaman bagi guru yang belum pernah mengajar
dalam proses pembelajaran tematik akan lebih terbiasa dan bisa,”
jelasnya ketika ditanya kendala bagi para guru.
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu
kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata
pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Namun ia mengatakan, hal itu
bisa diatasi dengan kreativitas masing-masing guru dalam mengembangkan
silabus.
Sementara Raymon, siswa kelas IV SDN Unggulan 1
Mamuju mengatakan, Kurikulum 2013 lebih baik dibanding sebelumnya.
“Kalau guru sudah menjelaskan dan murid sudah mengerti, baru melakukan
kegiatan,” katanya di sela-sela waktu istirahatnya di sekolah.
Siswa yang selalu masuk dalam 5 besar di kelas ini
menceritakan bagaimana proses belajar-mengajar di sekolah setelah
pelaksanaan Kurikulum 2013. Ia mengaku bisa mengikuti dan mengerti
maksud gurunya dalam kegiatan belajar mengajar. Begitu juga saat
melakukan suatu percobaan untuk mencari jawaban dari sebuah fenomena.
“Kalau belum dimengerti, bisa mencoba lagi, jadi bisa lebih mengerti
lagi,” ujar Raymon yang bercita-cita menjadi dokter itu.
Ia
juga senang dengan perubahan jumlah buku pelajaran. Berkurangnya buku
pelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013, dinilai meringankan
peserta didik. “Sekarang kan cuma empat buku, jadi tidak banyak
dipelajari kalau ulangan semester. Daripada yang dulu banyak sekali,”
tuturnya dengan logat khas Mamuju. (EH)
Sumber: kemdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar